Geologi Regional Karang Sambung, Kebumen, Jawa Tengah



Daerah Karangsambung, Kabupaten Kebumen , Jawa Tengah( Gambar 1) merupakan salah satu tempat tersingkapnya batuan campuran , yaitu komplek Melange Lok ulo yang berumur Kapur Akhir sampai Paleosen ( Asikin , 1974 , Wakita dkk., 1994 dalam Harsolumakso dan Noeradi, 1996).   Satuan ini merupakan hasil dari proses subduksi antara lempeng Indo – Australia dengan lempeng benua Asia Tenggara (Asikin, 1974 dalam Harsolumakso dan Noeradi , 1996). Kemudian di atasnya diendapkan satuan yang lebih muda terdiri batulempung dengan fragmen asing yang bercampur d idalamnya yang dianggap sebagai olissostrom (Asikin 1974; Asikin dkk., 1992 dalam Harsolumakso dan Noeradi , 1996). Kemudian diatasnya diendapkan  breksi dari Formasi Waturanda dan Perselingan Batupasir – Batulempung dari Formasi Panasogan ( Asikin 1974 dalam Hadiyansyah , 2005).

Fisiografi Regional 


Secara fisiografi daerah Jawa Tengah dibagi  menjadi enam satuan yaitu ( van Bemmelen , 1949 dalam Hadiyansyah, 2005) :  

 
Gambar 2. Fisiografi Jawa Tengah ( van Bemmelen , 1949 dalam hadiyansyah , 2005).




a.       Dataran Aluvial Jawa utara

b.      Satuan Gunungapi Kuarter
c.       Antiklinorium Bogor-Serayu Utara – Kendeng
d.      Depresi Jawa Tengah
e.       Pegunungan Serayu selatan dan,
f.       Pegunungan Selatan Jawa.
 


Stratigrafi Regional


Stratigrafi daerah Karangsambung dari tua ke muda yaitu : Komleks Melange Lok Ulo, Formasi Karangsambung , Formasi Totogan, Formasi Waturanda , Formasi Penosogan , Formasi Halang dan aluvial ( Gambar 3)
  Gambar 3. Stratigrafi daerah Karangsambung (modifikasi Harsolumakso dkk., 1996
dari Asikin dkk., 1992 dalam Hadiyansyah, 2005).
 Kompleks Melange terdiri atas blok – blok berbagai ukuran dari batuan sedimen pelagis, batuan beku basaltis dan batuan metamorf yang tercampur secara tektonik dalam matriks batuan pelitik (Asikin, 1974 dalam Prasetyadi, 2007). Sedangkan formasi Karangsambung dan Formasi Totogan umumnya terdiri dari percampuran sedimenter fragmen – fragmen dan blok – blok (olisolit) seperti batupasir, batulanau , kongomerat, dan batugamping Nummulites dalam masadar lempung  dan diinterpretasikan sebagai endapan olistostrom (asikin, 1974 dalam Prasetyadi, 2007 ).Menumpang selaras di atas formasi totogan adalah formasi waturanda yang terdiri dari batupasir dan breksi volkanik. Formasi Waturanda ditumpangi secara selaras oleh formasi Penosogan yang terdiri dari perselingan napal dan batupasir gampingan (asikin dkkk., 1992 dalam Prasetyadi ,2007).


Struktur Regional 




Struktur utama yang ada di karangsambung dapat dibagi menjadi 3 struktur utama ,  yaitu :

a.       Arah timurlaut – Baratdaya yang ditunjukkan oleh arah umum sumbu panjang boudin, berkembang di kelompok batuan Pra – Tersier (Harsolumkso dkk., 1995 dalam Prasetyadi, 2007 ).

b.      Arah Timur – Barat yang ditunjukkan oleh arah umum struktur lipatan yang berkembang di batuan Tersier,

c.       Arah Utara – Selatan berupa sesar yang memotong batuan Pra – Tersier dan Tersier (Asikin dkk.,1992 dalam Prasetyadi, 2007)

Struktur utama ini dapat dilihat pada peta geologi daerah Karangsambung (Gambar 4.)

Gambar 4. Peta Geologi Karangsambung (modifikasi dari Asikin dkk., 1992 dan
Condon dkk., 1996 dalam Prasetyadi, 2007).


 

Featured post

Bio Mining Masa Depan Tambang Hijau

Kondisi Penambangan saat ini ( sumber ) Pada saat ini penambangan sumber daya alam selalu bertentangan dengan lingkungan alam. Penamb...