Siklus Milankovitch dan Hubungan dengan perubahan iklim

Siklus Milankovitch adalah suatu teori yang memberikan penjelasan mengenai variasi siklus pergerakan yang dialami bumi selama 100.000 dan 400.000 tahun.

Dalam teorinya, Milankovitch memaparkan mengenai tiga hal yang dialami oleh bumi sehingga menghasilkan perubahan iklim akibat perbedaan intensitas radiasi matahari di permukaan bumi.
Pertama, Eksentrisitas (Eccentricity) yaitu perubahan bentuk dari orbit imajiner bumi yang mengelilingi matahari. Tentu bentuk orbit itu tidak bulat, tetapi memiliki nilai eksentrisitas, sehinggal bentuknya menjadi sedikit elips dan tidak bulat sempurna. Nilai eksentrisitas suatu orbit berada diantara 0 (bulat sempurna) hingga 1 (parabola yang tidak memiliki ujung). Saat ini nilai eksentrisitas bumi adalah 0,0167, sementara ribuan tahun yang lalu nilainya 0.0034 hingga 0.058. Nilai eksentrisitas itu akan terus berubah membentuk suatu siklus yang bervariasi dalam 413.000 tahun. Seandainya bumi hanyalah satu-satunya planet yang mengelilingi matahari, maka eksentrisitasnya tidak akan begitu bervariasi dalam kurun waktu yang sangat lama. Nilainya akan lebih lambat bertambah, akan tetapi karena nilai eksentrisitas bumi dipengaruhi oleh gaya gravitasi dari Jupiter dan Saturnus, maka pertambahan itu terjadi lebih cepat.

Akibat dari bentuk orbit bumi yang seperti itu, muncul istilah perihelion dan aphelion. Saat ketika matahari berada dalam titik atau jarak terdekat dengan bumi disebut perihelion, dimana bumi menerima radiasi paling tinggi dari matahari sehingga suhu menjadi lebih panas. Untuk titik terjauhnya disebut aphelion, dimana bumi menerima radiasi matahari terendah sehingga mengalami penurunan suhu.

Kedua adalah Obliquity. Kemiringan bumi ketika berotasi. Kemiringan itu bervariasi dalam kurun waktu 40.000 tahun, dan bergerser antara 22,1 derajat hingga 24,5 derajat. Jika kemiringan bumi bertambah maka musim panas akan lebih panas dan musim dingin akan lebih dingin. Sebaliknya, jika terjadi pengurangan kemiringan berarti musim panas akan menjadi lebih dingin dan musim dingin akan menjadi lebih panas. Saat ini kemiringan bumi berkurang, sehingga suhu bumi menjadi semakin panas. Seperti yang kita tahu kemiringan bumi saat ini adalah 23,4 derajat, dan saat ini sedang setengah jalann bergerak menuju nilai minimunya, yaitu 22,1 derajat.

Ketiga adalah Presisi (Precession), yaitu perubahan arah rotasi karena bergesernya sumbu bumi. Siklus ini bervariasi selama 19.000-23.000 tahun. Matahari dan bulan sangat berpengaruh terhadap perubahan ini. Dampak perubahan arah rotasi bumi ini bisa mengubah tanggal perihelion yang jatuh pada bulan Januari dan aphelion yang jatuh bulan Juli. Hal ini akan meningkatkan kontras musim pada salah satu belahan bumi dan sementara pada bagian lainnya penurunan, sebagai contoh saat ini posisi bumi sangat dekat dengan matahari pada saat musim dingin pada bumi belahan utara sehingga musim dingin akan lebih panas dan sebaliknya. Dampak lain yang juga terjadi adalah perubahan utara dan selatan bumi sehingga kutub utara sudah tidak sedingin dulu dan semakin lama suhunya semakin panas.


Kaitan zaman es pada zaman plistosen dengan siklus milankovitch sangat-sangat berhubungan. Perubahan iklim pada zaman plistosen bisa juga disebabkan oleh perubahan orbit bumi terhadap matahari seperti yang diteliti oleh milankovitch. Masing-masing variasi orbital memiliki skala waktu sendiri, dan akibatnya mereka berinteraksi dengan cara yang berbeda dari waktu ke waktu, namun masing-masing teratur. Grafik dan tabulasi Milankovitch dibuat masih digunakan sampai sekarang. Ia juga mengukur kurva panas radiasi matahari di lintang utara tinggi, dimana gletser es umur berasal, menghubungkan titik-titik rendah tertentu dengan empat sebelumnya zaman es Pleistocene Eropa. Pada akhirnya, matematikawan tiba pada teori astronomi lengkap glasiasi. Menurut teori Milankovitch, faktor-faktor ini menyebabkan pendinginan periodik Bumi, dengan bagian terdingin dalam siklus yang terjadi sekitar setiap 40.000 tahun. Efek utama dari siklus Milankovitch adalah untuk mengubah kontras antara musim, bukan jumlah panas matahari bumi menerima. Siklus dalam siklus ini memperkirakan bahwa selama maksimum glasial kemajuan, musim dingin dan musim panas suhu lebih rendah. Hasilnya kurang es yang mencair dari mengumpulkan, dan gletser membangun. Milankovitch bekerja di luar ide-ide dari siklus iklim di tahun 1920-an dan 1930-an, namun tidak sampai tahun 1970-an yang cukup panjang dan kronologi rinci dari perubahan suhu Kuarter adalah bekerja untuk menguji teori memadai. Studi core laut , dan fosil yang terkandung di dalamnya menunjukkan bahwa fluktuasi iklim selama beberapa ratus ribu tahun terakhir adalah sangat dekat dengan yang diperkirakan oleh Milankovitch. Sebuah masalah dengan teori adalah bahwa siklus astronomi telah ada selama miliaran tahun, tetapi glasiasi adalah kejadian langka. Sebenarnya, siklus astronomi sempurna menjelaskan periode glasial dan interglasial, dan transisi mereka, di dalam zaman es. Faktor-faktor lain juga harus terlibat yang menyebabkan suhu bumi turun di bawah ambang kritis. Setelah itu terjadi, siklus Milankovitch akan bertindak untuk memaksa planet dalam dan keluar dari periode glacial.

Featured post

Bio Mining Masa Depan Tambang Hijau

Kondisi Penambangan saat ini ( sumber ) Pada saat ini penambangan sumber daya alam selalu bertentangan dengan lingkungan alam. Penamb...