Pages

Kebutuhan Energi dan Hubungan dengan Populasi Manusia



Club Of Rome

Latarbelakang

Club of Rome didirikan oleh Aurellio Peccei, seorang industrialist berkebangsaan Italia dan Alexander King, seorang ahli sains berkebangsaan Skotlandia,tahun 1968. Pendirian organisasi ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang timbul di dunia akibat tidak terkendalinya pertumbuhan populasi manusia yang diikuti dengan semakin terbatasnya sumberdaya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Seiring dengan berjalannya waktu, organisasi ini berkembang menjadi organisasi yang diikuti oleh tidak hanya oleh para ekonom(industrialis) dan ahli sains, tapi juga para politisi dan kaum dari berbagai bidang. Organisasi ini berkembang menjadi sebuah forum debat untuk membicarakan masalah pemenuhan kebutuhan manusia dan cara pemecahannya.
Beberapa buku telah terpublikasikan hasil dari forum diskusi anggota Club of Rome. Berikut adalah buku buku hasil publikasi Club of Rome dan sinopsisnya:

Dasar-Dasar Pemetaan Geologi (Barnes, 1995)



BAB 1

PENDAHULUAN
      Peta geologi itu beragam, mulai dari peta hasil survey pendahuluan (reconnaissance survey) yang berskala kecil hingga peta hasil pemetaan lubang pertambangan dan peta perencanaan rekayasa yang mendetil. Pembuatan setiap peta itu memerlu-kan teknik tersendiri. Buku ini hanya membahas garis besar metoda dan teknik pemetaan geologi. Tujuannya adalah untuk memberikan bekal pengetahuan dasar kepada para ahli geologi muda. Di kemudian hari, pengetahuan dasar itu dapat mereka kembangkan sendiri. Buku ini tidak menjelaskan semua hal yang perlu diketahui oleh seorang ahli geologi muda. Walau demikian, buku ini diharapkan akan dapat merangsang imajinasinya sedemikian rupa sehingga dia akan dapat mengadaptasi-kan pengetahuan yang telah dikuasainya pada kondisi-kondisi lapangan tertentu serta mampu mengembangkan dan menemu-kan metoda-metoda baru yang dapat digunakan untuk menghadapi kondisi lain. Setiap ahli geologi hendaknya selalu ingat bahwa peta geologi yang akurat merupakan dasar dari semua pekerjaan geologi, termasuk penelitian laboratorium, karena hasil analisis laboratorium sedetil apapun tidak akan berarti apa-apa apabila kita tidak memiliki pengetahuan apapun mengenai tatanan dimana sampel itu berasal. Sebagaimana dikemukakan oleh Wallace (1975), "Tidak ada satupun benda yang dapat menggantikan peranan yang dimainkan oleh peta dan penampang geologi." Tidak ada dan tidak akan pernah ada. Geologi dasar harus dipahami terlebih dahulu. Apabila hal-hal yang bersifat mendasar seperti itu sudah salah, maka segala sesuatu yang dibangun di atas hal-hal itu juga akan salah.

Peralatan Dan Perlengkapan Pemetaan Geologi




      Seorang ahli geologi hanya memerlukan relatif sedikit peralatan untuk dapat bekerja di lapangan. Peralatan yang esensil untuk geologi lapangan adalah palu, kompas, klinometer, lup, dan pita ukur. Peralatan lain yang biasa diperlukan untuk penelitian lapangan adalah tempat peta, buku catatan, skala peta, busur derajat, pensil, penghapus, sebotol asam, dan pisau lipat. Pita ukur yang panjangnya sekitar 30 meter, pedometer, stereonet, dan stereoskop saku kadang-kadang diperlukan untuk keperluan tertentu. Spidol dan pinsil tukang kayu merupakan alat yang sangat baik untuk menandai sampel. Meskipun bukan merupakan peralatan esensil, kamera dan teropong dapat menjadi peralatan yang sangat terasa manfaatnya. Terakhir, setiap ahli geologi memerlukan sebuah ransel untuk membawa segala sesuatu yang dia bawa ke lapangan, termasuk makan siang!


      Seorang ahli geologi juga harus mengenakan sepatu dan pakaian yang sesuai dengan kebutuhan lapangan. Pakaian yang buruk dapat mengundang risiko hipotermia. Sebuah daftar yang memperlihatkan berbagai peralatan lapangan disajikan pada Lampiran IV. Daftar itu hendaknya selalu dirujuk setiap kali kita akan pergi ke lapangan.




Pengertian Pemetaan Geologi



Apa Pemetaan Geologi?

Pertanyaan pertama yang mungkin, dan seharusnya, muncul di benak setiap mahasiswa yang akan melakukan pemetaan adalah: "Apa pemetaan geologi itu?"

Pemetaan geologi [geological mapping] secara sederhana dapat diartikan sebagai keseluruhan kegiatan atau proses yang dijalankan dalam rangka membuat peta geologi dari suatu daerah yang menjadi objek pemetaan. 

Perlu diketahui bahwa istilah pemetaan geologi dalam pengertian sempit sering hanya diartikan sebagai kegiatan atau proses penelitian lapangan yang dilakukan untuk membuat peta geologi. Walau demikian, menurut hemat penulis, sebaiknya kita memandang pemetaan geologi dalam pengertian yang luas mengingat dalam kenyataannya kita tidak mungkin akan dapat membuat peta geologi yang utuh tanpa melibatkan proses analisis yang biasanya hanya dapat dilakukan secara terbatas di lapangan.

Pemetaan Geologi di Lapangan (ilustrasi sumber jerseyboyshuntdinosaurs.blogspot.com)


Geologi Regional Pulau Papua


Geologi Indonesia merupakan salah satu ilmu yang mempelajari keadaan geologi setiap bagian dari pulau Indonesia. Salah satu keadaan geologi yang dipelajari adalah pulau Papua (Irian Jaya).

Wilayah Indonesia yang membentang dari 85°-141° BT dan 6 LU° - 11° LS dan terletak diantara dua benua yaitu Asia di sebelah Utara dan Australia  di Selatan, merupakan salah satu wilayah yang mempunyai tatanan geologi dan pola tektonik yang kompleks dimuka Bumi ini.  Dengan pola tektonik yang terdiri dari busur-busur kepulauan, serta sebagian besar diantaranya didominasi  oleh lautan, dengan kedalaman rata-rata berkisar antara 200 meter di bagian Barat dan membentuk suatu paparan yang luas, kemudian lainnya dengan kedalaman 4 hingga 7000 meter yang terletak di Indonesia Bagian Timur, yang umumnya berbentuk palung-palung, maka wilayah Indosesia dapat dikategorikan sebagai laboratorium alam yang lengkap dimuka Bumi.

 Papua merupakan salah satu pulau terbesar yang termasuk kedalam kepulauan Indonesia Bagian Timur. Papua memiliki keadaan atau struktur geologi yang sangat kompleks termasuk Irian Jaya didalamnya. Konfigurasi  Tektonik Pulau  Papua pada saat ini berada pada bagian tepi utara Lempeng Australia,   yang berkembang akibat adanya pertemuan antara Lempeng Australia yang bergerak ke utara dengan Lempeng Pasifik yang bergerak ke barat.

Fisiografi Pulau Papua

Peta Fisiografi Pulau Papua