Pendahuluan
Gurun merupakan daerah di kontinen dengan posisi 10 derajat - 30 derajat di lintang utara atau lintang selatan ekuator. Daerah ini mencakup 20-25% dari daratan di permukaan bumi.Gurun merupakan daerah yang memiliki tingkat evaporasi melebihi tingkat presipitasi. Curah hujan pada umumnya < 25cm per tahun. Gurun merupakan daerah kering yang didominasi oleh aktivitas angin dan ditutupi oleh pasir. Gurun terbesar di dunia adalah Gurun Sahara (7 juta km2).
Proses Transportasi dan Pengendapan di Gurun
Kebanyakan gurun dicirikan dengan perubahan temperature dan angin yang ekstrim, tingkat curah hujan sangat rendah dan tidak merata.
Transporatasi sedimen dengan media angin sama halnya transportasi sedimen dengan media air. Angin sangat efektif memisahkan sedimen yang berukuran < 0.05 mm dari sedimen yang lebih kasar. Sedimen-sedimen halus ini tertransport jauh melalui gerakan suspensi. Kecuali pada angin berkecepatan tinggi, sedimen kasar tertransport oleh arus traksi dan gerakan saltasi. Saltasi merupakan proses yang penting dalam transportasi oleh angin, dibantu oleh downslope creep.
Transportasi dan pemilahan oleh angin menghasilkan 3 macam endapan:
1.
Endapan debu (lanau), bentuknya pecahan, menunjukkan sebagai loess. Umumnya terakumulasi jauh dari sumbernya.
2.
Endapan pasir, terpilah baik
3.
Endapan sisa, terdiri dari partikel berukuran gravel yang terlalu besar untuk ditransport oleh angin.
Transportasi dan pengendapan oleh angin membentuk beberapa macam bedforms dan struktur sedimen yaitu ripple, dunes, dan cross bedding. Bedforms yang dibentuk selama transportasi angin dapat berukuran ripple (panjang 0.01 m dan ketinggian beberapa mm) hingga dunes (panjang 500-600 m dan ketinggian 100m).
Panjang gelombang yang dibentuk oleh transportasi angin meningkat seiring dengan meningkatnya kecepatan angin, sedangkan tingginya meningkat seiring dengan ukuran butir.