Geologi Jawa timur dibagi atas beberapa zona, menurut van Bemmelen jawa timur dibagi atas 4 bagian antara lain :
- . Zona Pegunungan Selatan Jawa (Souththern Mountains) : batuan pembentuknya terdiri atas siliklastik, volkaniklastik, volkanik , dan batuan karbonat.
- . Zona Gunung Api Kuarter (Quartenary Volcanoes) : merupakan gunung aktiv
- . Zona Kendeng (Kendeng Zone) : batuan pembentuknya terdiri atas Sekuen dari volkanogenik dan sedimen pelagik.
- Zona Rembang (Rembang Zone) : batuan pembentuknya terdiri atas endapan laut dangkal , sedimen klastik , dan batuan karbonat. Pada zona ini juga terdapat patahan yang dinamakan Rembang High dan banyak lipatan yang berarah timur-barat
Fisiografi daerah Jawa Timur (van Bemmelen 1949)
Stratigrafi daerah Jawa timur terbagi atas :
Statigrafi daerah Jawa Timur dapat dibagi 3 zona yaitu Pegunungan Selatan Jawa , Zona Kendeng , dan Zona Rembang. Pada tiap – tiap zona ini stratigrafi dapat dipisahkan menjadi tiga unconformity sistem.
2.3.1 Statigrafi Pegunungan Selatan Jawa
Pada Zona ini terbagi atas 3 sistem dan Basement (Gambar 4)
a. Basement
Pada daerah Jawa Timur tidak ditemukan adanya batuan Basement, batuan basement ini ditemukan tersingkap pada bagian barat Jawa Timur yaitu di Kompleks Basement Karangsambung dan Bukit Jiwo ( Gambar 2). Batuan yang tersingkap terdiri atas ofiolite dan potongan busur kepulauan (Smyth dkk. (2005).
b. Sistem Pertama
Sedimentasi ini berasal pada saat umur Awal Kenozoikum, endapan ini berstruktur angular unconformity dengan basement. Sedimen pada sistem ini terdiri atas konglomerat fluvial. Di atasnya terdapat sekuen trangresif dari batubara, konglomerat, lempung, dan pasir kuarsa dari Formasi Nangulan yang berumur Eosen Tengah (Lelono 2000 , dalam Smyth dkk. 2005). Pada batupasir terdiri dari depu lapisan vulkanik, pumice, dan lapisan selang seling tuff dan mudstone. Semakin ke atas terjadi perubahan komposisi batupasir berupa peningkatan mineral feldspar . Pada sistem ini material volkanik meningkat dan sedimen berubah dari kaya akan kuarsa menjadi kaya mineral feldspar. Sedimen pada sistem ini diperkirakan setebal 1000 m yang tersingkap pada bagian barat ( Karangsambung , Nangulan dan Jiwo).
Pada bagian atas sistem ini terdapat unconformity ini dapat diinterpretasi terjadi akibat dari penurunan muka air laut. Sedimentasinya memiliki orientasi perlapisan yang hampir sama, dengan tidak adanya kegiatan deformasi.
c. Sistem Ke-Dua
Pada sistem ini endapan yang ditemukan berupa hasil dari vulkanik primer berumur oligo – miosen yang menutupi sebagian zona Pegunungan Selatan. Pada saat ini terjadi aktivitas vulkanik yang sangat intensif , eksplosif dan bertipe Plinian (Smyth dkk., 2005). Endapan berupa batuan Andesite – Riolit , termasuk abu vulkanik, Tuff kristal, Pumice – Breksia litik , lava dome dan lava flows. Tebal lapisan berkisar antara 250 m - 2000 m. Sistem ini dan vulkanik aktifitas terekam sebagai vulkanisme dengan umur pendek dan mungkin terjadi letusan besar (Smyth dkk. 2005).
d. Sistem Ke-Tiga
Sedimen sistem ini sekitar 500 m terekam sebagai pengerosian sistem ke – dua dan peningkatan endapan karbonat. Terumbu berkembang sangat baik dan terjadi penurunan aktifitas vulkani secara besar , sehingga mengakibatkan kematian aktifitas vulkanik.
Kolom Stratigrafi Pegunungan Selatan Jawa |
No comments:
Post a Comment