1. Prinsip-prinsip Proses Hidrotermal
Diferensiasi
magmatik menghasilkan produk awal dan akhir fluida magmatik, dapat berupa
konsentrasi logam yang utama dalam magma. Larutan hidrotermal membawa keluar
logam-logam dari pembekuan intrusi ke tempat logam tersebut diendapkan yang
ditentukan oleh banyak faktor di dalam pembentukan endapan mineral epigenetik.
Larutan-larutan akan secara gradual kehilangan panas dengan bertambahnya jarak
dari intrusi, oleh karenanya akan menghasilkan tipe endapan hidrotermal yang
mempunyai karakteristik temperatur tinggi yang dekat dengan intrusi kemudian
endapan hidrotermal temperatur menengah pada beberapa jarak dari intrusi serta
endapan hidrotermal temperatur rendah pada daerah yang jauh dari intrusi.
Lindgren
(1950), membedakan atas tiga jenis endapan hidrotermal yakni: hipotermal,
mesotermal dan epitermal, termasuk di dalamnya temperatur dan tekanan serta
faktor lingkungan geologi yang sangat berpengaruh terhadap pembentukannya.
Larutan
hidrotermal dapat menghasilkan endapan mineral dalam berbagai bentuk oleh suatu
bukaan (opening) dalam batuan, yang
dapat berupa cavity filling deposits atau
oleh metasomatic replacement dalam
batuan yang menghasilkan replacement
deposits. Pengisian suatu opening oleh presipitasi kadang-kadang
diikuti oleh replacement dari wall opening, sehingga dapat secara
gradasi menghasilkan dua tipe endapan mineral. Secara umum replacement dominan
terjadi di bawah kondisi tekanan dan temperatur tinggi dekat intrusi dan
menghasilkan endapan hipotermal, sedangkan cavity filling dominan di
bawah kondisi temperatur dan tekanan rendah yang menghasilkan endapan
epitermal.
Sifat
geologi dari proses hidrotermal menghasilkan endapan mineral yang mensuplai
sebagian besar kebutuhan logam. Di antaranya adalah logam mulia emas dan perak,
tembaga, timbal, seng, mercuri, antimoni dan molibdenum, serta sebagian besar
logam minor dan beberapa mineral-mineral non logam.
Pembentukan
endapan hidrotermal terutama dipengaruhi oleh: (1) ketersediaan larutan yang
mengandung unsur-unsur mineral yang memungkinkan terurai dan tertransportasi;
(2) adanya suatu bukaan (opening)
dalam batuan yang memungkinkan dilalui oleh larutan yang dapat berupa channeled; (3) adanya lingkungan
pengendapan atau tempat untuk diendapkannya kandungan mineral; (4) adanya
reaksi kimia yang dihasilkan dalam pengendapan; dan (5) faktor konsentrasi
pengendapan yang cukup dari mineral
matter sebagai endapan konstituen yang workable.
2. Sifat dan Pergerakan Larutan
Hidrotermal
Larutan
hidrotermal di alam banyak ditafsirkan dan disimpulkan oleh analogi dengan
beberapa tipe mataair panas yang menyertainya. Kenyataannya mungkin hanya dalam
bentuk endapan mineral atau batuan samping (wall
rock alteration). Hidrotermal secara tidak langsung merupakan air panas
yang diperkirakan mempunyai kisaran temperatur dari 500ºC hingga 50ºC, di mana
temperatur yang tinggi juga berada di bawah tekanan tinggi. Substansi-substansi
kimia diperkirakan terbawa oleh larutan kimia yang kemungkinan berupa larutan
koloidal.
Pergerakan
larutan hidrotermal dari sumber ke suatu tempat pengendapannya, tergantung pada
besarnya bukaan yang ada dalam batuan. Deposisi tubuh utama dari
mineral-mineral asing meliputi kebutuhan suplai terus-menerus material baru dan
rata-rata melalui suatu channel way
yang ada. Bukaan bisa saja saling berhubungan yang selanjutnya berupa endapan cavity filling yang secara nyata tidak
dapat terbentuk tanpa adanya cavity
yang terisi. Demikian pula dengan replacement
tidak dapat terbentuk tanpa adanya larutan yang dapat menjangkau batuan yang
mengalami replacement.
Konsekuensinya, maka bukaan dalam batuan merupakan hal yang mendasar dalam
pembentukan endapan epigenetik. Demikian juga hal yang terutama dalam
keberadaan tubuh air tanah, minyak atau gas. Berbagai tipe bukaan dalam batuan
dapat merupakan tempat terdapatnya bijih atau keluarnya larutan yang mengalami
pergerakan.
4.3 Faktor yang Mempengaruhi
Pengendapan
Pengendapan
larutan hidrotermal, didominasi oleh perubahan kimia di dalam larutan, reaksi
antara larutan dan wall rocks atau vein
matter dan perubahan dalam temperatur dan tekanan.
Reaksi
dan Perubahan Kimia. Larutan dengan
kandungan mineral-mineral yang terbawa akan mengalami perubahan komposisi oleh
reaksi dengan wall rocks yang dilewati
secara langsung. Batuan-batuan silikat menjadi alkalin atau sangat alkalin.
Dalam
replacement, dapat terjadi substitusi
mineral-mineral baru atau lebih, pada bagian tempat terjadinya reaksi kimia
antara larutan dan padatan.
Temperatur
dan Tekanan. Faktor yang terpenting
dari promosi deposisi dari larutan hidrotermal adalah perubahan dalam
temperatur dan tekanan.
Larutan
hidrotermal dimulai dari suplai panas oleh magma dan secara perlahan akan
menurun setelah melewati batuan. Temperatur tergantung pada panas yang hilang
pada saat melewati wall rocks yang
sangat dipengaruhi juga oleh jumlah larutan yang mengalami pergerakan dan
reaksi eksotermis, sehingga bukaan (opening)
pada batuan juga mengakibatkan kehilangan panas.
No comments:
Post a Comment