Karst
Sangluriang Diincar Industri Semen
Kawasan Hutan Karst Mangkalihat |
Investor semen mulai
melirik Kalimantan Timur sebagai penghasil bahan baku semen. Kawasan Karst
Mangkalihat – sangkulirang yang sedang diajukan ke UNESCO sebagai warisan dunia
bisa menjadi target bila tidak dikawal.
Program Manager The
Nature Conservacy (TNC) Niel Makinuddin mengatakan awal tahun ini 13 investor
semen menunggu masuk kaltim. Kawasan Karst ini tengah diperjuangkan agar dapat
menjadi salah satu warisan dunia karena memikiki kekayaan yang luar biasa berupa
kekayaan arkeologis dan gua – guanya.
Gubernur kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengeluarkan Peraturan
Gubernur no 67 tahun 2012 tentang Perlindungan Kawasan Karst.
Pemprov Kaltim
pun sudah mengajukan pada Kementrian Energi dan Sumber daya Mineral agar segere
menetapkan bentang alam Karst yang berada di dua kabupaten berau dan kutai
timur sebagai kawasan lindung. Aturan
ini untuk melindungi Sangkulirang dan mangkalihat dan harus dikawal, daerah ini
jangan hanya dilihat sebagai batu gamping tetepi ini merupakan kekayaan alam
yang memberi kehidupan masyarakat dan paling cocok sebagai kawasan wisata ujar
Niel.
Kawasan Karst ini
menjadi sumber mata air dan pelindung kampung percontohan program penguranga
emisi karbon dari deforestasi dan degradasi hutan. Keindahan Karst dan bentang
alam kampung hulu Sungai Lesan , Kecamatan Kelay, Berau ini perlahan dikenal
turis asing.
Foro Perbukitan Karst di kawasan Mangkalihat |
Kepala Kampung Merabu
Franly A Oley berharap kawasan Karst Mangkalihat – Sangkulirang benar – benar
dilindungi. April lalu Menteri Kehutanan mengeluarkan SK Hutan Desa . Dasar
hukum perlindungan ini cukup kuat. Namun aturan ini juga dibarengi kominmen
kuat semua pihak.
Sumber Harian Kompas 24 agustus 2014
No comments:
Post a Comment