Harga minyak yang jatuh merupakan tantangan terbesar perusahaan minyak di tahun 2015 (sumber :www.foodmanufacture.co.uk) |
Tahun 2015 menjadi tahun yang
berat bagi perusahaan tambang dan energi di dunia. Dengan harga barang tambang
dan energi yang jatuh merosot mengakibatkan sebagian besar perusahaan rugi
besar bahkan beberapa perusahaan bangkrut dan kolaps. Padahal di tahun tahun
sebelumya pendapatan di bisnis ini sangat menguntungkan dan mendatangkan laba
yang sangat besar. Penurunan laba ini diakibatkan oleh perlambatan ekonomi
dunia yang pada tahun sebelumnya didominasi oleh Negara China. Berbagai pengamat ekonomi
dunia memperkirakan negara China
hanya akan tumbuh sekitar 7%, turun setelah sebelumnya mencatatkan pertumbuhan
ekonomi 2 digit. Sedangkan pertumbuhan ekonomi asia juga melambat seperti Indonesia
yang hanya akan tumbuh 4 – 5 %, singapura 1- 2%, dan jepang 0 – 1 %.
Sedangkan yang tumbuh dari sebelumnya yaitu
India, Vietnam, dan Filipina.
Salah satu bisnis yang jatuh
yaitu bisnis batubara, dengan permintaan yang terus turun sedangkan suplai yang
besar akhirnya memangkas harga batubara. Setelah sebelumnya harga batubara
berkisar 60$/ton saat ini jatuh dikisaran 30$/ton. Begitu juga harga minyak
dunia yang pada tahun sebelumnya mencatat rekor tertinggi sebesar 120$ /
barrel, saat ini terpangkas menjadi sekitar 50 - 60$/barrel. Penurunan harga
minyak ini akibat dari melimpahnya pasokan minyak dunia akibat dari
keberhasilan negara Amerika mengembangkan energi minyak dan gas dari shale oil.
Hal ini kemudian ditanggapi oleh OPEC sebagai pemegang utama bisnis minyak
dengan tetap berproduksi dan tidak menurunkan produksi minyak mentah. Salah
satu alasan kenapa Negara – Negara Opec tidak bersedia menurunkan produksi
adalah untuk menjaga market share yang dikuasai negara Opec.
Membanjirnya minyak dari negara ISIS di pasar gelap semakin menjatuhkan harga minyak (sumber : www.wkyt.com) |
Selain itu konflik di negara Suriah dan Irak yang mengakibatkan terbentuk gerakan Negara ISIS
mengakibatkan berlimpahnya minyak gelap di dunia. Minyak mentah ini berasal
dari ladang - ladang minyak yang dikuasai oleh militan ISIS.
Diduga minyak gelap ini digunakan untuk membiayai perang ISIS
dengan negara Irak dan Suriah. Selain itu dengan dicabutnya embargo ekonomi terhadap
Negara Iran mengakibatkan
minyak dunia mendapatkan pasokan minyak mentah baru dari Negara Iran. Seperti diketahui Iran
merupakan salah satu Negara dengan produksi minyak terbesar. Dengan bebasnya
embargo ekonomi terhadap Iran Negara importer menjadi punya pasokan baru dari Negara iran.
Dilain pihak bisnis tambang logam
juga mengalami kejatuhan. Harga acuan emas yang merupakan salah satu logam
mulia, mengalami kejatuhan paling parah dalam 5 tahun terakhir. Harga emas yang sebelumnya
mencapai 1200 $/ troy ounce jatuh mendekati nilai psikologis 1000$/troy ounce.
Jatuhnya nilai emas selain akibat penurunan permintaan juga diakibatkan oleh
menguatnya perekonomian amerika. Tahun 2015 diperkirakan ekonomi amerika akan
tumbuh sebesar 2,5 %. Pertumbuhan yang cukup besar mengingat amerika merupakan
salah satu Negara yang sudah maju. Pertumbuhan yang cukup signifikan ini
membuat para investor mengalihkan investasi dan mengakibatkan mata uang dollar
menguat dibandingkan dengan mata uang Negara
lainnya maupun terhadap harga logam emas.
Pengurangan tenaga di minyak dan tambang menjadi salah satu jurus mengatasi jatuhnya harga (sumber : csmonitor.com) |
Kondisi ekonomi yang cukup berat
ini membuat perusahaan besar tambang dan minyak melakukan konsolidasi besar –
besaran. Salah satunya yaitu memotong pengeluaran yang tidak diperlukan, salah
satu yang dipotong yaitu biaya eksplorasi. Eksplorasi yang merupakan kegiatan
dengan risiko paling besar menjadi pilihan paling awal untuk dilakukan pemotongan. Selain
itu berbagai perusahaan juga menjual asset yang tidak langsung berhubungan
dengan bisnis utama mereka. Selain itu berbagai anak perusahaan yang
mendatangkan kerugian menjadi pilihan untuk dilakukan penjualan.
Selain melakukan konsolidasi perusahaan besar – besaran. Efisiensi pekerja juga
dilakukan berbagai perusahaan. Royal Shell Ducth bahkan akan memotong pekerja
hingga 5 ribu orang di seluruh dunia.
Merger antara Rio Tinto dan Glencore akan membuat perusahaan terbesar di mineral besi, tembaga dan nikel mengalahkan perusahaan tambang BHP Billington (sumber : bidnessetc.com) |
Selain melakukan konsolidasi
besar – besar berbagai perusahan besar , bahkan akan melakukan pengabungan
dengan perusahaan lainnya. Kejadian merger seperti saat perusahaan Exxon dan
mobil oil atau BHP dan Billington dapat menjadi pilihan berbagai perusahaan
tambang dan energi. Isu merger ini untuk mengantisipasi dari kurangnya dana
keuangan beberapa perusahaan. Salah satu perusahaan tambang besar yang mencoba
untuk melakukan merger antara lain Rio Tinto dengan Glencore serta Newmont
Mining dengan Barrick Gold. Merger ini dilakukan untuk mengatasi penurunan dan
bertahan terhadap kondisi ekonomi global ini.
Rio Tinto salah satu perusahaan
tambang emas terbesar berencana melakukan merger dengan Glencore. Gabungan dari
dua perusahaan besar ini diperkirakan akan memiliki nilai sebesar 150 milyar
dollar. Diperkirakan gabungan perusahaan ini akan melampui perusahaan tambang terbesar saat ini BHP Billiton. Merger dua perusahaan ini diperkirakan akan
mengusai pasar beberapa komoditas tambang seperti bijih besi, tembaga, nikel,
batubara dan zinc. Selain itu akan membuat perusahaan tambang terbesar dan
memiliki berbagai macam komoditas tamabng di dunia yang pernah ada.
Barrick Gold dan Newmont Mining berencana mengabungkan diri dan menjadi Perusahaan tambang emas terbesar dunia.(sumber : bidnessetc.com) |
Selain Rio tinto dan Glencore,
dua perusahaan tambang emas terbesar Barrick Gold dan Newmont mining juga
dikabarkan sedang melakukan negosiasi untuk merger. Saat ini dua perusahaan
tersebut merupakan penguasa produksi logam emas terbesar di dunia. Pengabungan
dua perusahaan terbesar ini dilakukan untuk mengatasi penurunan harga emas di
dunia. Saat ini harga emas jatuh di titik terendah selama 5 tahun terakhir.
Bahkan dilaporkan selama kuarter terakhir perusahaan Barrick Gold dikababarkan
merugi hingga 2.85 milyar dollar. Sehingga harus menjual tambang dan
menghentikan beberapa operasi produksi. Di lain pihak Newmont Mining juga
kesulitan keuangan akibat dari berhentinya salah satu tambang emasnya Batu Hijau , Indonesia. Berhentinya operasi ini
akibat dari larangan ekspor bahan mentah sebelum adanya kesepakatan pembangunan
pabrik smelter di Indonesia.
Diharapkan pengabungan dengan Barrick Gold dapat menyuntikan dana untuk
pembangunan pabrik smelter emas di Indonesia.
Akuisisi dua perusahaan service minyak terbesar di dunia (sumber :bidnessetc.com) |
Selain perusahaan tambang
akuisisi juga dikabarkan terjadi di dunia minyak dan gas. Di saat kondisi
minyak jatuh di harga 50 – 60 dollar/barrel dan melimpahnya pasokan minyak di
dunia. Selain itu kesepakatan nuklir antara amerika dan iran akan membuat minyak dari iran yang
selama ini terkena embargo akan membanjiri pasar. Dengan membanjirnya pasokan
ini diperkirakan harga minyak akan jatuh di kisaran 40 dollar/barrel. Hal ini
akan membuat sulit berbagai perusahaan minyak dan gas. Dengan sulitnya kondisi
ini membuat beberapa perusahaan dikabarkan bergabung. Sedangkan bagi perusahaan
dengan keuangan yang besar, saat ini merupakan kesempatan terbesar untuk
mengakuisisi perusahaan lainnya. Salah satu perusahaan kontraktor minyak dan
gas terbesar dunia, Halliburton
dikabarkan sedang mengajukan tawaran untuk mengakuisisi Baker Hughes. Saat ini
Halliburton merupakan kontraktor terbesar ke dua terbesar sedangkan Baker
Hughes berada di posisi ke tiga. Akuisisi baker Hughes akan membuat Halliburton
akan menggeser kontraktor minyak dan gas terbesar saat ini Schumberger. Dengan
akuisisi ini diharapkan akan membuat persaingan antara Halliburton dan Schumberger akan semakin sengit.
Kondisi saat ini merupakan
masa-masa sulit berbagai perusahaan tambang dan energi untuk melakukan ekspansi
dan investasi baru. Pengabungan dan akuisisi merupakan pilihan yang paling
realistis dari jatuhnya harga komoditas tambang dan energi. Dengan pengabungan
dan akuisisi diharapkan perusahaan dapat bertahan dan bangkit di masa
mendatang. Hal ini sering terjadi akibat jatuhnya harga komoditas dan energi.
Di masa lalu pengabungan ini akan membuat perusahaan berkembang dan menjadi
penguasa terbesar seperti pengabungan Exxon dengan Mobil Oil di dunia minyak
dan gas serta BHP Ltd dan Billiton Plc di dunia tambang.
Tidak dapat dipungkiri inti dari semua ini adalah memahami GEOPOLITIK, geosains lambat laun akan berorientasi pada geopolitik sehingga sadar ataupun tidak objektivitas dalam geosains bisa terkikis.. hehehehe..hehehe..
ReplyDeleteArtikel yang bagus, menarik dan bermanfaat...
ReplyDeleteuntuk Training ISO bisa menghubungi:
Training ISO
(FR)