Korelasi Stratigrafi
Korelasi stratigrafi pada hakekatnya adalah
menghubungkan titik-titik kesamaan waktu atau penghubungan satuan-satuan
stratigrafi dengan mempertimbangkan kesamaan waktu. Adapun maksud dan tujuan
dari korelasi stratigrafi adalah untuk mengetahui persebaran lapisan-lapisan
batuan atau satuan-satuan batuan secara lateral, sehingga dengan demikian dapat
diperoleh gambaran yang menyeluruh dalam bentuk tiga dimensinya. Berikut ini
adalah beberapa contoh korelasi stratigrafi yang umum dilakukan antara lain:
(1). Korelasi Litostratigrafi, (2).
Korelasi Biostratigrafi, (3). Korelasi
Kronostratigrafi
1 Korelasi Lithostratigrafi
Korelasi litostratigrafi pada hakekatnya
adalah menghubungkan lapisan-lapisan batuan yang mengacu pada kesamaan jenis
litologinya. Catatan: Satu lapis batuan adalah satu satuan waktu pengendapan.
Gambar 8.14
Korelasi litostratigrafi antara batugamping pada kolom “A“ dan
batugamping pada kolom “B”
Contoh:
Korelasi Litostratigrafi
Prosedur
dan penjelasan:
1. Korelasi dimulai dari bagian bawah dengan melihat litologi yang sama.
2. Korelasikan/hubungkan titik-titik lapisan batuan yang memiliki jenis
litologi yang sama (Pada gambar diwakili oleh garis warna hitam).
3. Konglomerat pada Sumur-1 dikorelasikan dengan konglomerat pada Sumur-2,
demikian juga antara batupasir dan batugamping di Sumur-1 dengan batupasir dan
batugamping dan lempung di Sumur-2.
4. Sebaran breksi di Sumur-1 ke arah Sumur-2 menunjukkan adanya pembajian.
5. Kemudian dilanjutkan antara napal dan lempung di Sumur-1 dengan napal dan
lempung di Sumur-2.
2 Korelasi Biostratigrafi
Korelasi
biostratigrafi adalah menghubungkan lapisan-lapisan batuan didasarkan atas
kesamaan kandungan dan penyebaran fosil yang terdapat di dalam batuan. Dalam
korelasi biostratigrafi dapat terjadi jenis batuan yang berbeda memiliki
kandungan fosil yang sama.
Gambar 8.15 Korelasi litostratigrafi antara
batuserpih dengan batuserpih yang mengandung fosil yang sama berumur
“Ordovisium”
Contoh : Korelasi Biostratigrafi
Prosedur
dan penjelasan:
1.
Korelasikan/hubungkan
lapisan lapisan batuan yang mengandung kesamaan dan persebaran fosil yang sama
(Pada gambar diatas diwakili oleh garis warna hitam).
2.
Kandungan
dan sebaran fosil pada batulempung di Sumur-1 sama dengan kandungan dan sebaran
fosil pada serpih di Sumur-2, sehingga batulempung yang ada di Sumur-1 dapat
dikorelasikan dengan serpih yang terdapat di Sumur-2.
3.
Batupasir
pada Sumur-1 mengandung kumpulan fosil K sedangkan pada Sumur-2, batupasir juga
mengandung kumpulan dan sebaran fosil K. Dengan demikian lapisan batupasir pada
Sumur-1 dapat dikorelasikan dengan batupasir pada Sumur-2.
4.
Kandungan
dan sebaran fosil pada lempung di Sumur-1 sama dengan kandungan dan sebaran
fosil pada napal di Sumur-2, sehingga lempung yang ada di Sumur-1 dapat
dikorelasikan dengan napal yang terdapat di Sumur-2.
3. Korelasi Kronostratigrafi
Korelasi kronostratigrafi adalah
menghubungkan lapisan lapisan batuan yang mengacu pada kesamaan umur geologinya.
Contoh : Korelasi Kronostratigrafi
(Geokronostratigrafi)
Prosedur
dan penjelasan:
Prosedur korelasi kronostratigrafi adalah
sebagai berikut:
- Korelasikan/bubungkan titik titik kesamaan waktu dari setiap kolom yang ada (Pada gambar diwakili oleh garis merah, dan garis ini dikenal sebagai garis kesamaan umur geologi)
- Korelasikan lapisan-lapisan batuan yang jenis litoginya sama dan berada pada umur yang sama, seperti Konglomerat pada Sumur-1 dengan konglomerat pada Sumur-2, dikarenakan umur geologinya yang sama yaitu Miosen Bawah.
- Pada kolom umur Miosen Tengah, batupasir pada Sumur-1 dengan batupasir pada Sumur-2, dan batugamping pada Sumur-1 dan batugamping pada Sumur-2 dapat dikorelasikan.
- Korelasi lapisan lapisan batuan tidak boleh memotong garis umur (Pada gambar diwakili oleh garis warna merah).
No comments:
Post a Comment